Teori evolusi Alfred_Russel_Wallace

Pemikiran awal tentang evolusi

Tidak seperti Darwin, Wallace memulakan kariernya sebagai seorang naturalis keliling yang telah percaya akan adanya transmutasi spesies. Konsep tersebut telah dikemukakan antara lain oleh Jean-Baptiste de Lamarck, Étienne Geoffroy Saint-Hilaire, Erasmus Darwin, dan Robert Edmond Grant. Walaupun telah banyak dibahas tetapi tidak diterima secara umum oleh para naturalis terkemuka dan dianggap memiliki konotasi yang radikal, bahkan revolusioner.[59][60]

Para ahli anatomi dan geolog seperti Georges Cuvier, Richard Owen, Adam Sedgwick, dan Charles Lyell dengan gigih menentangnya.[61][62] Ada pendapat bahawa Wallace menerima gagasan tentang transmutasi spesies antara lain kerana beliau selalu cenderung untuk mendukung ide-ide radikal dalam politik, agama, dan ilmu pengetahuan,[59] serta kerana beliau sangat terbuka terhadap ide-ide marjinal, bahkan yang terpinggirkan, dalam ilmu pengetahuan.[63]

Beliau juga sangat dipengaruhi oleh Vestiges of the Natural History of Creation, sebuah karya Robert Chambers yang sangat kontroversial tentang ilmu pengetahuan. Karya tersebut diterbitkan tanpa nama pada tahun 1844 dan berisi usulan akan adanya asal mula evolusioner dari sistem tata surya, bumi, dan makhluk hidup.[64] Pada tahun 1845, Wallace menuliskannya kepada Henry Bates:

Saya memiliki suatu pendapat yang agak lebih baik tentang 'Vestiges' daripada Anda. Saya tidak menganggapnya sebagai suatu generalisasi yang gegabah, melainkan sebagai suatu hipotesis terampil yang sangat didukung oleh beberapa analogi dan fakta yang mencolok, tetapi masih harus dibuktikan dengan lebih banyak fakta dan penerangan tambahan yang mana kajian lebih lanjut dapat menguak masalah tersebut. Hipotesis itu melengkapi sebuah subjek yang dihadiri setiap siswa ilmu alam; setiap fakta yang beliau amati akan membuatnya diterima atau pun ditentang, dan karenanya hipotesis itu berfungsi sebagai suatu rangsangan atas koleksi fakta tesebut, dan suatu objek yang dapat mereka terapkan bila ditampung.[63]

Pada tahun 1847 beliau menulis kepada Bates:

Saya ingin mengambil beberapa famili [kumbang] untuk dipelajari secara menyeluruh, terutama dengan tujuan untuk teori asal usul spesies. Dengan itu berarti saya memiliki anggapan kuat bahawa beberapa hasil yang pasti mungkin akan tiba.[65]

Wallace sengaja merencanakan beberapa dari kajian lapangannya untuk menguji hipotesis bahawa dalam suatu skenario evolusioner spesies yang berkerabat dekat semestinya mendiami wilayah-wilayah di sekitarnya.[59] Selama kajiannya di basin Amazon, beliau menyadari bahawa hambatan-hambatan geografis — seperti Sungai Amazon dan anak-anak sungainya yang utama — seringkali memisahkan rentang spesies yang serumpun, dan beliau menyertakan pengamatan ini dalam "On the Monkeys of the Amazon", yakni makalahnya pada tahun 1853.[66]Menjelang akhir makalahnya beliau menulis pertanyaan, "Apakah spesies serumpun yang sangat erat hubungannya pernah dipisahkan oleh interval semacam negara?"

Pada bulan Februari 1855, saat sedang melakukan kajian di Serawak di Pulau Kalimantan, Wallace menulis "On the Law which has Regulated the Introduction of New Species". Makalah tersebut dipublikasikan dalam Annals and Magazine of Natural History pada bulan September 1855.[67] Dalam makalah ini, beliau membahas pengamatan terkait penyebaran geologis dan geografis dari spesies yang masih hidup maupun yang sudah berupa fosil; pembahasan mengenai hal ini kemudian dikenal sebagai biogeografi. Kesimpulannya bahawa "Setiap spesies telah ada ke dalam eksistensinya secara bertepatan dalam ruang dan waktu dengan suatu spesies yang serumpun" kemudian dikenal sebagai "Hukum Serawak". Wallace karenanya menjawab pertanyaan yang beliau ajukan dalam makalah sebelumnya tentang monyet-monyet dari basin Sungai Amazon. Meski tidak menyebutkan satu pun kemungkinan mekanisme evolusi, makalah ini mengisyaratkan makalah penting yang beliau tuliskan tiga tahun kemudian.[68]

Makalah tersebut mengguncang keyakinan Charles Lyell yang menganggap bahawa spesies tidak mungkin berubah, atau kekal. Meskipun Charles Darwin temannya telah menulis kepadanya pada tahun 1842 untuk mengungkapkan dukungannya akan transmutasi, Lyell tetap sangat berkeberatan dengan gagasan tersebut. Sekitar tahun 1856 awal, beliau memberitahu Darwin tentang makalah Wallace, sebagaimana yang dilakukan Edward Blyth yang menganggapnya "Bagus! Dalam keseluruhannya! ... Wallace telah, saya pikir menempatkan hal tersebut dengan baik; dan menurut teorinya berbagai ras haiwan domestik telah cukup berkembang menjadi spesies." Namun demikian Darwin salah mengartikan kesimpulan Wallace dengan kreasionisme progresif dari waktu dan menuliskan bahawa hal tersebut "tidak ada yang sangat baru ... Menggunakan perumpamaan saya tentang pohon [tetapi] tampaknya semua ciptaan bersamanya." Lyell lebih terkesan, dan membuka sebuah buku catatan tentang spesies, di mana beliau bergumul dengan konsekuensi-konsekuensinya, terutama bagi leluhur manusia. Darwin telah menunjukkan teorinya kepada teman mereka, Joseph Dalton Hooker, dan untuk pertama kalinya beliau lalu menguraikan rincian teori seleksi alam secara lengkap kepada Lyell. Meskipun Lyell tidak dapat menyetujuinya, beliau mendesak agar Darwin mempublikasikannya untuk penetapan prioritas. Pada awalnya Darwin keberatan, kemudian mulai menulis sebuah sketsa spesies dari karyanya yang masih berlanjut pada bulan Mei 1856.[69]

Seleksi alam dan Darwin

Rencana utama: Publikasi teori Darwin

Pada bulan Februari 1858, Wallace telah diyakinkan dengan kajian biogeografinya di Kepulauan Melayu tentang realitas evolusi. Hal ini dinyatakannya dalam otobiografinya di kemudian hari:

Masalahnya kemudian adalah tidak hanya bagaimana dan mengapa spesies berubah, tetapi bagaimana dan mengapa mereka berubah menjadi spesies yang baru dan terdefinisi dengan baik, yang saling berbeda satu sama lainnya dalam banyak hal; mengapa dan bagaimana mereka menjadi beradaptasi secara tepat dengan modus kehidupan yang berbeda; dan mengapa semua tingkatan peralihannya mati (sebagaimana geologi menunjukkannya kalau mereka telah mati) dan hanya meninggalkan spesies, genera, dan kelompok-kelompok haiwan lebih tinggi, dengan tanda yang baik dan terdefinisi secara jelas?[70]

Menurut otobiografi Wallace, beliau sedang terbaring di ranjang kerana sakit demam saat memikirkan gagasan Thomas Malthus tentang pengujian positif (positive check), yang mana menaikkan tingkat kematian, pada pertumbuhan populasi manusia dan timbul gagasan tentang seleksi alam.[71] Wallace mengatakan dalam otobiografinya bahawa beliau berada di Pulau Ternate pada saat itu; tetapi para sejarawan mempertanyakan hal ini, dengan mengatakan bahawa menurut jurnal yang beliau simpan pada saat itu beliau berada di Pulau Gilolo (Pulau Halmahera).[72] Antara tahun 1858–1861 beliau menyewa sebuah rumah di Ternate dari seorang Belanda bernama Maarten Dirk van Renesse van Duivenbode. Beliau menggunakan rumah ini sebagai kamp basis untuk ekspedisi-ekspedisi ke pulau lainnya seperti Gilolo.[73]

Wallace menggambarkan bagaimana beliau menemukan seleksi alam:

Kemudian terlintas dalam benakku bahawa penyebab-penyebab ini, atau yang setara dengannya, terus berperan dalam kasus haiwan juga; dan kerana haiwan biasanya berkembang biak jauh lebih cepat daripada manusia, pemusnahan yang setiap tahun terjadi dari penyebab-penyebab ini haruslah sangat besar demi mempertahankan rendahnya jumlah masing-masing spesies, kerana terbukti mereka tidak bertambah secara teratur dari tahun ke tahun, jika tidak sejak dulu dunia sudah penuh sesak dengan mereka yang paling cepat berkembang biak. Memikirkan tentang pemusnahan konstan dan sangat besar yang tersirat di dalamnya, terlintas pertanyaan dalam benakku, mengapa beberapa mati dan beberapa hidup? Dan jawabannya jelas, secara keseluruhan yang terbaiklah yang bertahan hidup ... dan mengingat banyaknya variasi individu yang diperlihatkan dari pengalaman saya sebagai seorang kolektor, maka selanjutnya semua perubahan yang diperlukan untuk adaptasi spesies tersebut pada perubahan keadaan ini akan dibawa pula ... Dengan cara ini setiap bagian dari tubuh seekor haiwan dapat dimodifikasi tepat sebagaimana diperlukan, dan dalam proses modifikasi ini yang tanpa modifikasi akan mati, sehingga karenanya karakter-karakter yang pasti dan keterasingan yang jelas dari setiap spesies baru akan dapat diterangkan.[74]

jmpl|kiri|lurus|Darwin–Wallace Medal dikeluarkan oleh Linnean Society pada peringatan 50 tahun pembacaan makalah Wallace dan Darwin tentang seleksi alam.

Wallace pernah bertemu dalam waktu singkat dengan Darwin, dan beliau merupakan salah satu koresponden yang pengamatannya digunakan Darwin untuk mendukung teorinya sendiri. Meskipun surat pertama Wallace kepada Darwin telah hilang, Wallace menyimpan dengan baik semua surat yang beliau terima.[75] Dalam surat pertamanya, tertanggal 1 Mei 1857, Darwin berkomentar bahawa surat Wallace tanggal 10 Oktober yang baru saja beliau terima, serta makalah Wallace tahun 1855 yang berjudul "On the Law which has regulated the Introduction of New Species", memperlihatkan bahawa mereka berdua berpikiran sama dan sampai batas tertentu meraih kesimpulan yang sama; Darwin juga mengatakan bahawa beliau sedang mempersiapkan karyanya sendiri untuk dipublikasikan dalam waktu kira-kira dua tahun lagi.[76] Surat keduanya, tertanggal 22 Desember 1857, mengatakan betapa senangnya Darwin mengetahui Wallace berteori tentang penyebaran, dan menambahkan bahawa "tanpa spekulasi tidak ada pengamatan yang baik dan asli" sambil berkomentar bahawa "Saya yakin kalau saya melangkah lebih jauh daripada Anda".[77] Wallace mempercayai pendapat Darwin mengenai masalah tersebut dan dari Ternate beliau mengirimkan esai yang dibuatnya pada Februari 1858, iaitu "On the Tendency of Varieties to Depart Indefinitely From the Original Type", kepada Darwin dengan permintaan agar beliau meninjaunya dan meneruskannya kepada Charles Lyell jika beliau pikir esai ini bermanfaat.[78]

Meskipun Wallace telah mengirimkan beberapa artikel untuk diterbitkan sebagai jurnal sepanjang perjalanannya di kepulauan Melayu, esai Ternate tersebut berupa sebuah surat peribadi. Pada tanggal 18 Juni 1858, Darwin menerima esai tersebut dari Wallace. Esai Wallace secara jelas tidak menggunakan istilah "seleksi alam" sebagaimana digunakan Darwin, namun esai tersebut menguraikan mekanisme perbedaan spesies yang evolusioner dari yang serupa kerana tekanan lingkungan. Dalam hal ini, esai tersebut sangat mirip dengan teori yang telah diolah Darwin selama dua puluh tahun, tetapi saat itu belum dipublikasikan. Darwin mengirim naskah itu ke Charles Lyell beserta sebuah surat yang mengatakan "beliau tidak dapat membuat sebuah abstrak singkat yang lebih baik! Bahkan istilah-istilahnya sekarang menjadi bagian atas dari bab-bab saya ... beliau tidak mengatakan bahawa beliau mengharapkan saya untuk mempublikasikannya, tetapi tentu saja saya akan menulis sekaligus menawarkan untuk mengirimnya ke jurnal apa pun."[79]

Karena sedang kebingungan akibat penyakit yang sedang diderita putranya yang masih bayi, Darwin menyerahkan masalah tersebut kepada Charles Lyell dan Joseph Hooker, yang kemudian memutuskan untuk menerbitkan esai tersebut dalam suatu penyajian bersama dengan tulisan-tulisan yang belum dipublikasikan yang menonjolkan keutamaan Darwin. Tidak ada permintaan Wallace supaya esainya diterbitkan, dan memang hal tersebut mungkin melanggar hukum hak cipta pada saat itu. Esai Wallace dipresentasikan ke Linnean Society of London pada tanggal 1 Juli 1858, bersama-sama dengan berbagai kutipan dari sebuah esai yang diperlihatkan Darwin kepada Hooker secara peribadi pada tahun 1847 dan sebuah surat yang ditulis Darwin kepada Asa Gray pada tahun 1857.[80]

Komunikasi dengan Wallace yang sedang berada jauh di kepulauan Melayu tidak mungkin dilakukan tanpa keterlambatan selama beberapa bulan, maka beliau tidak ambil bagian dalam publikasi yang cepat ini. Beruntung Wallace menerima semua pengaturan yang telah terjadi, senang kerana beliau telah disertakan sepenuhnya, dan tidak pernah mengungkapkan ketidakpuasan secara peribadi ataupun umum. Status keilmuan dan sosial Darwin jauh lebih tinggi daripada Wallace sehingga dianggap tidak mungkin, tanpa peranan Darwin, pandangan Wallace tentang evolusi akan diperhatikan secara serius. Pengaturan oleh Hooker dan Lyell menurunkan Wallace ke posisi 'rekan penemu' (co-discoverer), dan secara sosial beliau tidak setara dengan Darwin atau para ilmuwan alam Britania lainnya yang terkemuka. Namun pembacaan makalah mereka tentang seleksi alam secara bersama-sama mengasosiasikan Wallace dengan Darwin yang lebih terkenal. Hal ini, dipadukan dengan pembelaan Darwin (serta Hooker dan Lyell) atas namanya, memberikan Wallace akses yang lebih besar ke tingkatan tertinggi dalam komunitas ilmiah.[81] Reaksi atas pembacaan tersebut pada waktu itu diredam, dengan pernyataan dari presiden Linnean Society pada bulan Mei 1859 bahawa tahun 1858 tidak ditandai dengan satu pun penemuan yang menonjol;[82] tetapi, dengan diterbitkannya On the Origin of Species (Asal Usul Spesies) oleh Darwin pada akhir tahun 1859, arti pentingnya menjadi nyata. Ketika Wallace kembali ke Britania, beliau menemui Darwin. Meskipun beberapa pendapat kritis Wallace pada tahun-tahun berikutnya menguji kesabaran Darwin, mereka tetap bersahabat sepanjang sisa hidup Darwin.

Dari tahun ke tahun beberapa orang mempertanyakan versi dari rangkaian kejadian ini. Pada awal tahun 1980-an, dua buku yang masing-masing ditulis oleh Arnold Brackman dan John Langdon Brooks bahkan mengemukakan bahawa bukan hanya terjadi suatu konspirasi untuk merampas penghargaan yang seharusnya bagi Wallace, tetapi Darwin sebenarnya telah mencuri gagasan kunci dari Wallace untuk menyelesaikan teorinya sendiri. Klaim-klaim seperti ini telah dikaji secara rinci oleh sejumlah akademisi dan mereka belum menemukan satu klaim pun yang meyakinkan.[83][84][85] Penelitian atas jadwal-jadwal pengiriman telah memperlihatkan hal yang berlawanan dengan tuduhan-tuduhan ini, yakni surat Wallace tidak mungkin terkirimkan lebih awal daripada tanggal yang tercantum dalam surat Darwin kepada Lyell.[86][87]

Pembelaan terhadap Darwin dan gagasannya

Setelah publikasi On the Origin of Species oleh Darwin, Wallace menjadi salah satu pembela setia Darwin sekembalinya beliau ke Inggris pada tahun 1862. Dalam suatu peristiwa pada tahun 1863 yang utamanya membuat Darwin senang, Wallace mempublikasikan sebuah makalah singkat berjudul "Remarks on the Rev. S. Haughton's Paper on the Bee's Cell, And on the Origin of Species" untuk mengecam sebuah makalah karya seorang profesor geologi di Universitas Dublin yang telah secara tajam mengkritik komentar Darwin di Origin tentang bagaimana sel-sel lebah madu yang berbentuk heksagonal dapat berevolusi melalui seleksi alam.[88]

Pembelaan yang lebih panjang atas karya Darwin adalah "Creation by Law", suatu ulasan yang ditulis Wallace pada tahun 1867 untuk Quarterly Journal of Science dari buku The Reign of Law, yang mana dituliskan oleh George Campbell, Adipati Argyll ke-8, sebagai sanggahan terhadap seleksi alam.[89] Setelah suatu pertemuan British Association pada tahun 1870, Wallace menulis keluhan kepada Darwin bahawa "tidak ada lawan yang tersisa yang mengetahui apa pun tentang sejarah alam, sehingga tidak ada satu pun diskusi yang baik sebagaimana dahulu."[90]

Perbedaan antara gagasan Darwin dan Wallace tentang seleksi alam

Para sejarawan ilmu pengetahuan mencatat bahawa walaupun Darwin menganggap gagasan-gagasan dalam makalah Wallace pada dasarnya sama seperti gagasannya, namun ada perbedaan-perbedaan.[91] Darwin menekankan persaingan antar individu dari spesies yang sama agar dapat bertahan hidup dan berkembang biak, sedangkan Wallace menekankan pengaruh tekanan lingkungan pada varietas dan spesies yang memaksa mereka untuk beradaptasi dengan keadaan setempat, sehingga menyebabkan populasi di lokasi yang berbeda mengalami penyimpangan.[92][93] Beberapa sejarawan, khususnya Peter J. Bowler, mengemukakan adanya kemungkinan bahawa dalam makalah yang dikirimnya ke Darwin, Wallace sama sekali tidak membahas seleksi dari variasi individu melainkan seleksi kelompok.[94] Namun Malcom Kottler[95] menunjukkan bahawa pandangan ini tidak benar dan Wallace memang membahas variasi individu.

Kalangan yang lain mencatat bahawa perbedaan lainnya adalah Wallace tampaknya membayangkan seleksi alam sebagai semacam mekanisme umpan balik yang membuat spesies dan varietas beradaptasi dengan lingkungannya.[96] Mereka menunjuk pada suatu bagian yang pada umumnya terabaikan dalam makalah terkenal Wallace pada tahun 1858:

Aksi dari prinsip ini persis sama seperti governor sentrifugal dari mesin uap, yang memeriksa dan memperbaiki setiap penyimpangan nyaris sebelum menjadi kenyataan; dan dengan cara serupa tidak ada defisiensi yang tidak seimbang dalam kerajaan haiwan yang dapat mencapai sembarang besaran yang mencolok, kerana hal itu akan membuatnya kacau pada langkah paling awal, dengan membuat hidup sulit dan kepunahan hampir pasti segera menyusul.[78]

Gregory Bateson, seorang antropolog dan ahli sibernetika, mengamati pada tahun 1970-an bahawa, kendati hanya menulisnya sebagai sebuah contoh, Wallace "mungkin mengatakan hal paling berpengaruh yang telah dikatakan pada abad ke-19".[97] Bateson meninjau kembali topik tersebut dalam bukunya pada tahun 1979 yang berjudul Mind and Nature: A Necessary Unity, dan para akademisi lainnya terus menggali hubungan antara seleksi alam dengan teori sistem.[96]

Warna peringatan dan seleksi seksual

    Maklumat selanjutnya: The Colours of Animals

Pada tahun 1867 Darwin menulis kepada Wallace tentang suatu masalah yang saat itu beliau pahami, iaitu mengenai bagaimana beberapa ulat dapat berevolusi dengan skema warna yang mencolok. Darwin telah memiliki keyakinan bahawa seleksi seksual, semacam perantara yang mana Wallace tidak membuat keterkaitan sedemikian pentingnya sebagaimana Darwin, menjelaskan mengapa ada banyak skema warna yang mencolok pada haiwan. Namun Darwin menyadari bahawa hal ini tidak berlaku bagi ulat. Wallace menanggapi bahawa beliau dan Henry Bates telah mengamati bahawa banyak dari kupu-kupu yang paling spektakuler memiliki suatu rasa dan bau yang khas, serta bahawa beliau telah diberitahu oleh John Jenner Weir kalau burung tidak akan memakan ngengat putih yang umum dari jenis tertentu kerana tidak menyukainya. "Nah, sebab ngengat putih sama mencoloknya pada sore hari sebagaimana seekor ulat berwarna pada waktu siang", Wallace menuliskan tanggapannya kepada Darwin bahawa tampaknya skema warna yang mencolok itu berfungsi sebagai semacam peringatan bagi para pemangsa dan dengan demikian dapat berevolusi melalui seleksi alam. Darwin terkesan dengan gagasan tersebut. Pada pertemuan Entomological Society yang selanjutnya, Wallace meminta bukti kepada siapa pun yang mungkin memilikinya sehubungan dengan topik tersebut. Pada tahun 1869 Weir mempublikasikan data dari berbagai percobaan dan pengamatan terkait ulat berwarna cerah yang menunjang gagasan Wallace. Konsep warna peringatan, atau aposematisme, merupakan salah satu dari sejumlah kontribusi Wallace seputar evolusi pewarnaan haiwan pada umumnya dan konsep warna perlindungan pada khususnya.[98] Hal tersebut juga merupakan salah satu ketidaksepakatan antara Wallace dengan Darwin mengenai arti penting seleksi seksual. Pada bukunya pada tahun 1878, Tropical Nature and Other Essays, Wallace secara ekstensif menulis tentang pewarnaan haiwan dan tumbuhan serta mengusulkan penjelasan alternatif untuk sejumlah kasus yang Darwin kaitkan dengan seleksi seksual.[99] Beliau meninjau kembali topik tersebut secara panjang lebar dalam bukunya pada tahun 1889, Darwinism. Pada tahun 1890 beliau menulis sebuah kajian kritis dalam Nature sebagai tanggapan atas buku Edward Bagnall Poulton temannya, yakni The Colours of Animals, yang mana mendukung konsep seleksi seksual dari Darwin. Tulisannya secara khusus mengecam klaim Poulton tentang "preferensi estetika dalam dunia serangga".[100]

Efek Wallace

Pada tahun 1889 Wallace menulis buku Darwinism yang menjelaskan dan membela seleksi alam. Di dalamnya beliau mengajukan hipotesis bahawa seleksi alam dapat menggerakkan isolasi reproduktif dari dua varietas dengan cara mendorong perkembangan hambatan-hambatan terhadap hibridisasi. Oleh karenanya hal tersebut mungkin berkontribusi terhadap perkembangan spesies baru. Beliau mengemukakan skenario berikut ini.Ketika dua populasi dari suatu spesies mengalami penyimpangan melampaui titik tertentu, masing-masing beradaptasi dengan keadaan tertentu; keturunan hibrida akan kurang mampu beradaptasi daripada kedua bentuk induknya dan pada titik tersebut seleksi alam cenderung akan melenyapkan para hibrida. Selanjutnya, dalam keadaan demikian, seleksi alam akan mendukung perkembangan hambatan-hambatan terhadap hibridisasi; individu yang menghindari perkawinan campur (hibrid) akan cenderung memiliki keturunan yang lebih sesuai, dan dengan demikian berkontribusi terhadap isolasi reproduksi dari dua spesies yang baru terbentuk itu. Gagasan ini kemudian dikenal dengan istilah kesan Wallace.[101] Pada awal tahun 1868, Wallace telah mengemukakan secara peribadi kepada Darwin bahawa seleksi alam dapat berperan dalam mencegah hibridisasi, tetapi beliau belum menyelesaikannya hingga terperinci seperti ini.[102] Konsep ini terus menjadi topik kajian dalam biologi evolusioner masa kini dengan menggunakan simulasi komputer maupun hasil-hasil empiris yang mendukung validitasnya.[103]

Penerapan teori pada manusia, dan peranan teleologi dalam evolusi

jmpl|Ilustrasi seekor simpanse dari bab tentang penerapan seleksi alam pada manusia dalam buku Wallace pada tahun 1889, Darwinism.

Pada tahun 1864, Wallace menerbitkan sebuah makalah berjudul "The Origin of Human Races and the Antiquity of Man Deduced from the Theory of 'Natural Selection'" terkait penerapan teori ini pada manusia. Saat itu Darwin belum memperhatikan subjek tersebut kendati Thomas Huxley telah membahasnya dalam Evidence as to Man's Place in Nature. Beliau menjelaskan stabilitas yang jelas dari ras manusia dengan menunjuk pada kesenjangan yang besar antara kapasitas tengkorak manusia dibandingkan dengan kera besar. Tidak seperti pendukung Darwin lainnya, termasuk Darwin sendiri, beliau tidak "menganggap orang-orang primitif modern hampir-hampir mengisi kesenjangan antara manusia dan kera".[104]Beliau melihat evolusi manusia dalam dua tahap: tercapainya suatu postur bipedal yang membebaskan kedua tangan untuk melaksanakan perintah dari otak, dan "pengakuan atas otak manusia sebagai suatu faktor yang sama sekali baru dalam sejarah kehidupan. Wallace tampaknya adalah evolusionis pertama yang mengakui dengan jelas bahawa ... dengan kemunculan spesialisasi jasmani tersebut yang mana membentuk otak manusia, spesialisasi jasmani itu sendiri mungkin dapat dikatakan sudah tidak diperlukan lagi."[104] Beliau dipuji Darwin kerana makalahnya ini.

Tidak lama setelah itu Wallace menjadi seorang spiritualis. Pada waktu yang hampir bersamaan, beliau mulai berpandangan bahawa seleksi alam tidak mampu menjelaskan kejeniusan musikal, artistik, atau matematik, juga pikiran metafisik, serta kecerdasan dan humor. Beliau pada akhirnya mengatakan bahawa sesuatu dalam "alam semesta tak terlihat dari Roh" telah bertindak sebagai perantara setidaknya tiga kali dalam sejarah. Yang pertama adalah penciptaan kehidupan dari bahan tidak organik. Yang kedua adalah pengenalan kesadaran pada haiwan yang tingkatannya lebih tinggi. Dan yang ketiga adalah timbulnya kemampuan mental yang lebih tinggi pada manusia. Beliau juga meyakini bahawa raison d'être (alasan keberadaan) dari alam semesta adalah pengembangan jiwa manusia.[105] Pandangan-pandangan ini sangat mengganggu Darwin yang berpendapat bahawa intervensi spiritual tidaklah perlu dan bahawa seleksi seksual dapat dengan mudah menjelaskan fenomena mental yang tampaknya non adaptif. Beberapa sejarawan telah menyimpulkan bahawa paham spiritualisme yang diterapkan oleh Wallace secara langsung menyebabkan beliau berkeyakinan kalau seleksi alam tidaklah cukup untuk menjelaskan perkembangan kesadaran dan pikiran manusia. Sedangkan para akademisi lainnya yang mendukung Wallace tidak sepakat atas kesimpulan tersebut, dan beberapa bersikeras bahawa Wallace tidak pernah meyakini seleksi alam dapat diterapkan pada area-area tersebut.[106][107]

Reaksi terhadap ide-ide Wallace pada topik ini bervariasi di kalangan naturalis terkemuka pada saat itu. Charles Lyell lebih mendukung pandangan Wallace tentang evolusi manusia daripada pandangan Darwin.[108][109] Keyakinan Wallace bahawa kesadaran manusia tidak mungkin sepenuhnya hasil dari penyebab-penyebab bahan semata dianut oleh sejumlah intelektual terkemuka pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.[110] Bagaimanapun juga banyak kalangan, seperti Huxley, Hooker, dan Darwin sendiri, bersikap kritis terhadap Wallace.[111] Sebagaimana dinyatakan oleh Michael Shermer, seorang sejarawan sains, pandangan Wallace dalam area ini bertentangan dengan dua prinsip utama dari filosofi Darwin yang sedang berkembang, yakni evolusi bukanlah teleologis (digerakkan oleh tujuan) dan bukan juga antroposentris (berpusat pada manusia).[112] Jauh di kemudian hari dalam hidupnya Wallace kembali ke tema-tema ini, bahwasanya evolusi menyatakan bahawa alam semesta mungkin memiliki suatu tujuan dan bahawa aspek tertentu dari makhluk hidup mungkin tidak dapat dijelaskan dari sisi proses yang murni materialistik, dalam artikel berjudul The World of Life pada sebuah majalah tahun 1909 yang kemudian dikembangkannya menjadi sebuah buku dengan judul yang sama.[113] Shermer mengatakan bahawa karyanya itu mengantisipasi beberapa gagasan tentang desain secara alamiah dan mengarahkan konsep evolusi yang akan timbul dari berbagai tradisi agama di sepanjang abad ke-20.[110]

Penilaian atas peranan Wallace dalam sejarah teori evolusi

    Maklumat selanjutnya: Sejarah pemikiran evolusi

Dalam banyak catatan tentang perkembangan teori evolusi, Wallace hanya disebutkan sekilas sebagai seorang pendorong dipublikasikannya teori Darwin sendiri.[114] Pada kenyataannya Wallace mengembangkan pandangan sendiri tentang evolusi yang berbeda dengan pandangan Darwin, dan dianggap oleh banyak kalangan (khususnya Darwin) sebagai seorang pemikir evolusi yang terkemuka pada zamannya, yang mana ide-idenya tidak dapat diabaikan. Salah seorang sejarawan sains menunjukkan bahawa Darwin dan Wallace melakukan tukar menukar pengetahuan, saling menstimulir ide dan teori satu sama lain baik melalui karya-karya yang dipublikasikan maupun korespondensi peribadi selama kurun waktu tertentu.[115] Wallace merupakan naturalis yang paling sering dikutip Darwin dalam The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex dan banyak darinya berupa ketidaksepakatan yang tajam.[116] Wallace tetap merupakan seorang pembela seleksi alam yang gigih selama sisa hidupnya. Pada tahun 1880-an, evolusi diterima secara luas di kalangan ilmiah, tetapi Wallace dan August Weismann hampir-hampir merupakan satu-satunya di antara para biolog terkemuka yang percaya bahawa seleksi alam adalah kekuatan pendorong utama di baliknya.[117][118] Pada tahun 1889 Wallace menerbitkan buku Darwinism sebagai tanggapan terhadap para kritikus ilmiah seputar seleksi alam.[119] Dari semua buku Wallace, buku tersebut paling sering dikutip oleh publikasi-publikasi ilmiah.[120]

Rujukan

WikiPedia: Alfred_Russel_Wallace http://www.100welshheroes.com/en/biography/alfredr... http://quigleyscabinet.blogspot.com/2010/07/cabine... http://www.livescience.com/18115-alfred-russel-wal... http://www.michaelshermer.com/darwins-shadow/excer... http://ngm.nationalgeographic.com/2008/12/wallace/... http://www.nature.com/news/shipping-timetables-deb... http://www.newyorker.com/arts/critics/atlarge/2007... http://www.nytimes.com/2013/11/05/opinion/the-anim... http://opwall.com/about-us/alfred-russel-wallace-g... http://www.space.com/13510-water-mars-search-life....